Untung Ada Dangdut (via vallen)
Jumaat, 15 Disember 2017
Add Comment
YouTube baru saja merilis daftar YouTube Rewind Indonesia yang berisi video-video terpopuler di sepanjang 2017. Daftar video-video populer ini berasal dari berbagai tema seperti musik, budaya, tren, hingga vlog yang dipilih berdasarkan durasi menonton, komentar, like, serta share terbanyak. Duduk di urutan dua dan tiga adalah lagu dangdut koplo Jawa berjudul “Sayang” dan “Jarang Goyang” milik Via Vallen dan Nella Kharisma. Keduanya hanya kalah dari video “Asal Kau Bahagia” milik band Armada.
Tingginya perhatian penonton terhadap konten musik berbahasa daerah, tentu saja menarik disimak. Dua lagu tersebut bahkan sudah dikunjungi lebih dari 100 juta viewer. Hal ini membuktikan bahwa dangdut dengan ramuan koplo, rap, hiphop dan bahasa daerah, mampu menjadi pemenang di dunia maya sekaligus dunia nyata. Dalam setahun terakhir, musik dangdut koplo Jawa memang mencuri perhatian penikmat panggung dangdut, khususnya di Jawa dan seputar Pantura (Pantai Utara Jawa).
Musik dangdut koplo Jawa seakan mewakili kondisi masyarakat sekarang. Musiknya dianggap uptodate oleh para penggemarnya. Lirik-lirik lagunya nakal, lekat dengan keseharian dan mengambil satu dua gaya bahasa dari media sosial. Sangat jauh jika kita bandingkan dengan lagu-lagu dangdut kebanyakan, apalagi milik Rhoma Irama. Namun demikian, saya tetap menganggap ini hanyalah sebuah tren biasa. Nanti juga berubah.
Sebenarnya, tren ini sudah lama ada. Hanya saja, penetrasinya baru terjadi setahun belakangan. Hal terakhir ini terjadi karena adanya kemudahan akses internet sampai ke daerah-daerah. Makanya penyanyi-penyanyi dangdut koplo Jawa termasuk di daerah Pantura, justru makin melambung lewat media YouTube. Video-video penampilan mereka di panggung di-upload oleh para penggemarnya, bahkan dengan format yang paling sederhana. Saking suksesnya, ada di antara penyanyi tersebut yang menolak undangan tampil di televisi. Begitulah, industri musik memang serba tak terduga.
Salam Kekinian,
Tingginya perhatian penonton terhadap konten musik berbahasa daerah, tentu saja menarik disimak. Dua lagu tersebut bahkan sudah dikunjungi lebih dari 100 juta viewer. Hal ini membuktikan bahwa dangdut dengan ramuan koplo, rap, hiphop dan bahasa daerah, mampu menjadi pemenang di dunia maya sekaligus dunia nyata. Dalam setahun terakhir, musik dangdut koplo Jawa memang mencuri perhatian penikmat panggung dangdut, khususnya di Jawa dan seputar Pantura (Pantai Utara Jawa).
Musik dangdut koplo Jawa seakan mewakili kondisi masyarakat sekarang. Musiknya dianggap uptodate oleh para penggemarnya. Lirik-lirik lagunya nakal, lekat dengan keseharian dan mengambil satu dua gaya bahasa dari media sosial. Sangat jauh jika kita bandingkan dengan lagu-lagu dangdut kebanyakan, apalagi milik Rhoma Irama. Namun demikian, saya tetap menganggap ini hanyalah sebuah tren biasa. Nanti juga berubah.
Sebenarnya, tren ini sudah lama ada. Hanya saja, penetrasinya baru terjadi setahun belakangan. Hal terakhir ini terjadi karena adanya kemudahan akses internet sampai ke daerah-daerah. Makanya penyanyi-penyanyi dangdut koplo Jawa termasuk di daerah Pantura, justru makin melambung lewat media YouTube. Video-video penampilan mereka di panggung di-upload oleh para penggemarnya, bahkan dengan format yang paling sederhana. Saking suksesnya, ada di antara penyanyi tersebut yang menolak undangan tampil di televisi. Begitulah, industri musik memang serba tak terduga.
Salam Kekinian,
0 Response to "Untung Ada Dangdut (via vallen)"
Catat Ulasan